Sunday, April 10, 2011

Enclose

Sejak tadi, pikir dan rasa yang ada hanya bergumul. Lelah saya. Begitulah perkiraan saya. Saya beri bookmark pada pikir dan rasa. Tapi, belum juga merasa pas. Mungkin harus berjalan lagi sesuai dengan prosedur. Mungkin harus sering-sering lagi makan buah-buahan biar air di tubuh dalam bisa seimbang. Mungkin harus jangan banyak bicara yang tidak penting agar rasa bersalah tidak semakin liar. Mungkin harus pintar-pintar mengatur volume ke-AKU-an saat bertemu dengan alien-alien yang lain. Mungkin harus paham bagaimana menjaga sebuah dan banyak ide dari bocornya mulut dunia agar tetap merasa bisa memijak bumi dengan leluasa. Mungkin harus selalu menganggap kalau Tuhan selalu di sampingmu.

Jika sekarang saya merasa gelisah, tak seharusnya menangis menjadi-jadi. Menumpuk memang. Itu semua karena tidak mau menikmati. Hari ini saja. Ya, hari ini saja. Apa yang bisa? Jangan dipikirkan. Jangan, jika ada yang harus dibuang-buang.

Berhenti lah untuk merasa hebat. Mungkin siapa pun bisa memuji. Tapi, bisa jadi tidak memuja. Diam-diam saja, tanpa harus melirik apa yang akan diberi.

Tidak hebat. Sungguh tidak hebat. Yang ada juga kejujuran itu yang paling putih. Banyak yang tidak diketahui, tapi sudah merasa seperti banyak tahu dan tahu banyak. Merasa hebat. Ya, merasa hebat. Apa tidak lelah terus begitu? Benar-benar tidak ada yang hebat.

Tak sanggup dan tak perlu untuk berlisan, katakan saja lewat selipan-selipan kertas. Tak perlu tunjukkan untuk bisa dibaca apa isi di dalamnya. Seperti menjual diri dengan jangkauan harga.

Orang lain, boleh saja kita masuki. Selami dia. Bicarakan dia di dalam dirimu. Tak perlu harus ada yang tahu karena itu memang tidak perlu. Tidak ada yang hebat. Hanya Tuhan.

Pikir dan rasa bukan hal kemarin sore. Semua, tidak ada yang hebat.

No comments:

Post a Comment