Sunday, April 17, 2011

17.00 WIB

Satu jam yang lalu, aku sudah bisa menyentuhnya kembali. Bau tubuhnya kembali merasuk hidungku untuk menjadi obat penenang penatku. Dia belum mandi sudah dua hari.

Walau sudah sore, tapi sengatan sinar matahari masih bisa dianggap berani. Tak jadi aku duduk-duduk di teras depan karena sinar matahari masih bertahta. Aku hanya bisa mengintip takut-takut dari punggung jendela. Ingin benar aku bermain-main di teras depan rumah. Tapi..

Ya, aku baru ingat sesuatu yang terlupakan sejenak. Sepertinya teras depan rumahku sudah tidak menyukaiku lagi. Dia sudah lebih senang didatangi sinar sang Raja daripada aku. Makanya akhir-akhir ini sang Raja betah berlama-lama bercanda bersama teras depan rumah. Aku cemburu. Jendela pun sudah malas menjadi tempat aku bersembunyi untuk memantau teras depan.



Semakin aku memikirkannya, semakin aku serba bersalah. Lebih baik aku ke kamar mandi saja sekarang.

: Yank, udah belum pakai kamar mandinya?

No comments:

Post a Comment