Saturday, January 29, 2011

08.00 WIB

Saatnya tidur kembali setelah semua orang pergi beraktivitas dan aku sudah menyelesaikan pekerjaan rumahku. Biasanya aku akan selalu terbangun di jam 09.30 WIB. Baiklah, jika kalian mengatakan aku adalah perempuan malas karena memilih tidur kembali bukannya beraktivitas yang lain. Tapi, hei...aku sudah selesai mengerjakan semua kewajibanku. Tidak ada lagi yang bisa aku kerjakan selain tidur. Kebetulan mataku pun mengantuk. 

Alasan yang lebih kuat mengapa aku ingin tidur di jam segini karena mimpi-mimpi yang datang lebih keren dari pada mimpi di saat tidur sebelum subuh. Pernah aku bermimpi tentang asrama pohon yang besar dan tinggi sekali. Daunnya hijau pekat. Semua kamar mahasiswa tidak perlu diberi pondasi. Dia melekat sangat erat di tubuh pohon raksasa itu sampai ke pucuk pohon, bahkan aku ragu pohon itu mempunyai pucuk. Setiap kamar dihuni oleh empat laki-laki dan dua perempuan. Tunggu dulu. Jangan langsung protes. Mereka tidak gabung dalam satu tempat. Mereka hanya satu dinding kamar saja. Satu kamar mempunyai dua pintu. Pintu yang di depan, tempat masuknya laki-laki. Pintu di sisi kanan kamar, tempat masuknya perempuan. Dari pintu menuju ruang kamar harus melewati lorong panjang serupa labirin. Bisakah kalian membayangkan sebesar apa kamar mereka? Aku ingin sekali tinggal di asrama seperti itu.

Di hari yang lain dan di saat yang sama, aku juga pernah bermimpi bertemu dengan Romo. Romo mengenakan kaos merah. Dia mengajakku jalan-jalan ke Gramedia. Katanya nanti dia menjemputku. Kulihat di mimpi itu kami masuk ke Gramedia yang ada di SUN Plaza. Setelah aku terbangun, siangnya aku dapat pesan dari Romo kalau dia akan menjemputku. Entah hendak kemana, aku tidak tahu. Saat dia menjemputku, aku lihat dia memakai kaos merah seperti di mimpiku. Aku menebak-nebak apakah kami akan ke Gramedia? Aku tak menanyakannya. Aku ingin kejutan. Ternyata benar kami ke Gramedia. Tapi, bukan yang di SUN Plaza, melainkan yang di Palladium. Hehehehe...
 
Mimpi yang lain lagi. Saat itu aku punya agenda bahwa siangnya aku ingin mengirim paket ke Solo. Aku tidur seperti sekarang ini pada jam yaaa...sekitar jam segini. Aku bermimpi ada yang berbicara kepadaku. Dia mengatakan kepadaku lebih baik paket itu dikirim lewat pos saja, jangan lewat TIKI. Hah, karena aku terlalu mencintai mimpiku, maka paket itu aku kirim lewat pos. 

Begitulah sebagian mimpi yang masih aku ingat. Mimpi itu menjadi tempat tersendiri untuk kehidupanku yang lain di saat tubuhku sedang beristirahat. Sangat menarik. Bagaimana dengan cerita mimpimu?

No comments:

Post a Comment