Tuesday, September 8, 2009

PEMANTIK IMAJINASI

Saya sedang tidak ingin diganggu oleh kamu!

Sekarang ini susah sekali mengeluarkan imajinasi yang sudah terancang sedemikian hingga di dalam pikiran. Kota Medan sedang menunjukkan pukul 19.14 WIB. Tapi, panasnya masih terasa. Maksud saya, gerah. Bagaimana dengan kamu? Apakah sedang mengalami efek dari global warming juga? Saya yakin pasti merasakannya juga.





Saya suka ngamuk-ngamuk sendiri di depan Romo kalau imajinasi saya sedang macet. Masih mending kalau hanya macet, kalau tidak terbayang sama sekali apa yang ingin ditulis…bisa membuat saya semakin mengamuk.
“Ayank…udahlah, tulis aja apa yang ada di kepala ayank.”
Romo memang gampang berbicara seperti itu. Tapi, saya? Tidak ada yang tergambar di kepala saya, sedikit pun. Akhirnya saya matikan kompi kembali. Tidur. Sementara Romo sibuk dengan dunianya sendiri. Maksudnya, lagunya. Atau musiknya? Ntahlah. Saya menggerutu sendiri dalam hati. Kesal karena tidak bisa bebas lepas menelurkan sedikit saja benih imajinasi dari rahimnya.
“Ayank…kesal nih!!!”
Dia? Hanya tersenyum tanpa menoleh saya sedikit pun. Di mana rak buku? Oh, itu rak buku. Hmm…yang mana ya…hmm…ini saja! FILOSOFI KOPI. Selembar…kemudian lembar berikutnya…hmm…sudah lupa isinya…kemudian…
“Yank, aku bikin kumpulan cerpen aja ya…”
“Buatlah…”
Tetap tidak menoleh juga dia!



Menyelamlah engkau ke dalam jiwaku, sebentar saja…

No comments:

Post a Comment