Tuesday, July 19, 2011

20.00 WIB

Di saat-saat seperti ini biasanya ada aku yang curi-curi pandang dengan jarum jam. Aku suka dengan angka delapan. Dibolak-balik atas bawah ya tetap saja delapan. Tapi, bukan karena itu juga. Aku ingin pulang saja ke kamar jika melihat angka delapan. Aku ingin meniduri bantal dan menyetubuhi guling. Sekali-sekali saja begitu. Kemudian aku akan ambil segelas air putih dari dapur dan meletakkannya di atas meja belajarku. Aku ambil buku, aku baca, aku menikmati dan aku bisa saja sesekali marah-marah. Jika aku marah-marah, aku ambil segelas air putih tadi, aku minum dan aku mabuk. Betapa mudahnya bersenang-senang di kamarku!
Aku ingin pulang ke kamarku.

Bermain dengan para Roh yang sedari tadi sudah menanti kepulanganku. Menanyaiku ada cerita apa tadi di jalan dan mendengarkan tawa mereka dari semua cerita konyolku tentang manusia. Bukankah manusia itu memang konyol semua? Cobalah tanya pada Rohmu. Pasti mereka sepakat denganku.

Aku ingin pulang ke kamarku.

Membangun dinding-dinding istana imaji dengan sepotong-sepotong khayalan yang aku pungut di jalan saat aku pulang. Berdiskusi dengan anak-anak para Roh dan sesekali mendengarkan suara tangis mereka yang ingin didengarkan olehku. Ah, aku mencintai para Rohku.

Aku ingin pulang ke kamarku.

Saat aku akan tidur, aku akan segera bersiap-siap mendekati Tuhan untuk pertukaran alam. Akan ada yang datang menjemputku untuk beraktifitas di alam kedua. Sudah beberapa hari ini Rohku dan Roh Romo menghabiskan waktu di Harvard University dan sekitar New York. Malam kemarin kami candlelight dinner. Dan aku dilamar!

Hahahahahahahaha....


No comments:

Post a Comment