Thursday, September 9, 2010

bukalah MATAku


Romo...
Malam ini mata Yun tidak bisa terpejam lagi. Padahal jarum jam sudah berlari sampai posisi di antara angka dua dan tiga. Tak terpejam, mimpi pun belum datang. Kata bulan, mungkin seharusnya Yun bercerita saja. Hmm...sepertinya, setelah di pikir-pikir dan rasa-rasa, Yun mengambil keputusan untuk menjadi manusia pakai batas untuk hal yang tak terbatas dalam ruang dan waktu di dunia Yun. Memang benar seperti yang Romo katakan kalau dunia Yun itu sangat menarik. Yun mulai menikmatinya, Romo. Keunikan itu selalu ada di diri Yun. Dan, Yun butuh untuk membesarkan segala yang unik, menarik, dan menggelitik tentang Yun agar Yun tidak terus-terusan berjalan dengan satu kaki dan satu arah.

Romo...
Yun suka dengan semua yang ada di Yun. Mulai dari Yun kecil sampai sekarang. Itu semua milik Yun. Tidak boleh ada yang mengambilnya. Biar kata orang Yun ini tidak ada apa-apanya. Yang penting bagi Yun, diri ini selalu berharga.

Romo...
Yun lagi ingin sendiri dengan semua kesendirian Yun. Tapi, Romo tetap di sini ya...



--Kebersamaan itu tidak akan pernah mati, Sayang!

No comments:

Post a Comment

Blog Archive