Sunday, November 15, 2009

Surat dari Sayid Quthub untuk adiknya Aminah Quthub
















Adikku tercinta, tentu saja soal maut itu sudah terbayang di dalam pikiranmu, dan kamu mebayangkan bahwa maut itu ada di segala tempat dan di balik segala benda hidup, kemudian kamu menganggap “maut itu adalah satu kekuatan yang dahsyat” yang melingkari hidup dari kehidupan. Akhirnya kamu menyimpulkan bahwa “hidup ini hanyalah sebuah jembatan gantung, kecil dan sangat lemah yang melintasi jalan menuju maut”. Sepintas lalu ku lihat, ternyata maut itu tidak lebih dari hanya suatu kekuatan kecil yang tidak berdaya dibandingkan dengan kekuatan hidup yang penuh dengan kehidupan ini. Dan hampir dapat dikatakan bahwa maut itu tidak memiliki kekuasaan untuk berbuat sesuatu, melainkan ia hanya bertindak sebagai pengumpul barang-barang pecah yang berserakan di meja kehidupan ini.

No comments:

Post a Comment